AS-SUNNAH SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM
Drs. Antoni, MHI
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهْ
اإنَّ الْحَمْدَ
لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ
مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا
مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِالدِّيْنِ،أَمَّابَعْدُ؛
Sebagaimana Hadits berikut ini:
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لمَـاَّ أَرَادَ أَنْ يَبْعَثَ مُعَاذًا إِلىَ اْليَمَنِ فَالَ : كَيْفَ تَقْضِي
إِذَا عَرَضَ لَكَ قَضَاءٌ ؟ قَالَ أَقْضِي بِكِتَابِ الله.ِ قاَلَ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ
فِى كِتَابِ اللهِ ؟ قَالَ فَبِسُـنَّةِ
رَسُوْلِ اللهِ صَلّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ . قَالَ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ
فِى سُـنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلّى الله
ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلاَ فِى كِتَابِ اللهِ ؟ قَالَ أَجْتَهِدُ بِرَأْيِي وَلاَ
آلَـوْ. فَضَرَبَ رَسُوْلُ اللهِ صَلّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَدْرَهُ , فَقَالَ : الحَمْدُ ِللهِ الَّذِي وَفَّـقَ رَسُوْلَ
رَسُوْلِ اللهِ لِماَ يُرْضِي رَسُـوْلَ اللهِ
( رواه أبو داود والترمذي والنسائي والدارمي )
Artinya: Bahwasanya tatkala Rasulullah saw.
hendak mengutus Mu`az
ibn Jabal ke Yaman, beliau bertanya kepada Mu`z;
Bagaimana engkau memutuskan perkara Jika diajukan kepadamu ?, maka Mu`az menjawab;
Aku akan memutuskan berdasarkan kita Allah (Al Qur`an), Rasulullah bertanya
lagi; Apabila engkau tidak menemukan jawabannya dalam kitab Allah ?, Mu`az berkata; Aku akan memutuskannya dengan
sunnah, Rasulullah bertanya; Apabila engkau tidak menemukan jawabannya di dalam
kitab Allah?, Rasulullah selanjutnya Mu’azd bin Jabal bertanya kepada Nabi; Bagaimana
kalau engkau juga tidak menemukannya di dalam sunnah dan tidak didalam kitab
Allah ?, Mu`az menjawab; Aku akan
berijtihad dengan mempergunakan akalku. Rasul Saw. menepuk dada Mu`az seraya
berkata; alhamdulillah atas taufik yang telah dianugerahkan Allah kepada utusan
RasulNya.(HR. Abu Daud, Tirmizi, Nasa`i dan Darimi).
1. Pengertian.
Di dalam buku Ulumul Hadits, karangan DR. Nawir
Yuslem,MA, memuat beberapa pengertian
sunnah, sebagai berikut:
Sunnah menurut etimologis [bahasa] berarti:
الطَّرِيْقَةُ
الْمُسْتَيْقِمَةُ وَالسِّيْرَةُ الْمُسْتَمِرَّةُ , حَسَنَةً كَانَتْ أَوْ
سَيِّئَةً
Artinya: Jalan yang lurus dan
berkesinambungan, yang baik atau yang buruk.
Sunnah menurut terminologis
[istilah], ada beberapa definisi, yaitu:
a. menurut
ulama` Muhsaditsin:
هِيَ
كُلُّ مَا أَثَرَ عَنِ الرَّسُوْلِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ قَوْلٍ
أَوْ فِعْلٍ أَوْ تَقْرِيْرٍ أَوْ صِفَةٍ خَلْقِيَّةٍ أَوْ خُلُقِيَّةٍ أَوْ
سِيْرَةٍ سَوَاءٌ أَكَانَ ذَالِكَ قَبْلَ الْبِعْثَةِ كَتَحَثِهِ فِى
غَارِ حِرَاءٍ أَوْ بَعْدَهَا
Artinya: Sunnah adalah setiap apa yang ditinggalkan
[diterima] dari Rasulullah saw. berupa perkataan, perbuatan, taqrir, sifat,
akhlak atau prikehidupan baik sebelum beliau diangkat menjadi rasul, seperti tahanuts
di gua hira atau sesudah kerasulan beliau.
b. menurut ulama` ushul fiqh:
هِيَ كُلُّ مَا صَدَرَ
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَيْرَ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ
مِنْ قَوْلٍ أَوْ فِعْلٍ أَوْ تَقْرِيْرٍمِمَّا يَصْلُحُ أَنْ يَكُوْنَ دَلِيْلاً
لِحُكْمٍ شَرْعِيٍّ
Artinya: Sunnah adalah seluruh
yang datang dari Rasul saw. selain al-qur’an al karim, baik
berupa perkataan, perbuatan
atau taqrir, yang
dapat dijadikan sebagai dalil
untuk menetapkan hukum syara`.
c. Menurut ulama` fiqh [fuqaha`]:
هِيَ كُلُّ مَا ثَبَتَ
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يَكُنْ مِنْ باَبِ
الْفَرْضِ وِلاَ الْوَاجِبِ
Artinya: (Sunnah)
yaitu setiap yang datang dari Rasul saw yang bukan fardu dan tidak pula
wajib.(Yuslem 2003: 40-43).
Makna lain (sinonim) dari
sunnah adalah hadits, khabar dan atsar,
namun mungkin terdapat sedikit perbedaan, untuk mengetahui lebih jelasnya kami uraikan
sebagai berikut:
a. Hadits.
Menurut bahasa
berarti komunikasi, cerita atau
percakapan. Sedang menurut istilah
adalah:
مَا أُضِيْفَ إِلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ قَوْلٍ أَوْ فِعْلٍ أَوْ تَقْرِيْرٍأَوْ صِفَةٍ
Artinya: Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw dari perkataan,
perbuatan, taqriri atau sifat.(Yuslem 2003: 36).
b. Khabar.
Khabar adalah sinonim dari hadits,
yaitu sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Saw. dari perkataan, perbuatan, taqrir atau sifat, yang
bersumber dari Nabi atau dari orang lain.(Yuslem 2003: 45).
c. Atsar.
Secara bahasa atsar berarti sisa atau peninggalan
sesuatu. Sedang
pengertian menurut istilah ada dua,yaitu:
1.
Atsar
adalah sinonim hadits, yaitu segala sesuatu yang berasal dari Nabi saw.
2.
Atsar
adalah :
مَا أُضِيْفَ إِلَى
الصَّحاَبَةِ وَالتَّابِعِيْنَ مِنْ أَقْوَالٍ أَوْ أَفْعَالٍ
Artinya: Sesuatu yang disandarkan
kepada Shahabat dan tabi`in,
yang terdiri atas perkataan atau perbuatan.(Yuslem 2003: 46).
1. Kedudukan dan Fungsi as-Sunnah (Hadits) Terhadap al-Qur`an.
a. Kedudukan.
Status Hadits sebagai sumber hukum Islam, menurut
jumhur ulama` adalah posisi kedua setelah al-qur`an, sebab dari segi wurud al-qur`an
bersifat qath`i, sedang hadits
kebanyakan bersifat zhanni, kecuali hadits mutawatir. Dengan
demikian dalil yang lebih qath`i harus diutamakan dari pada yang
zhanni.(Yuslem 2003:62)
b.
Fungsi
Di dalam
kitab; Ulumul Hadits, oleh DR. Nawir
Yuslem, halaman 70 sampai 75 secara
garis besar, fungsi hadits terhadap al-qur`an ada tiga, yaitu:
1.
Bayan Tafsir; hadits yang menerangkan ayat-ayat yang sangat
umum (mujmal), seperti perintah shalat
yang diperjelas tata caranya di dalam hadits:
... وَصَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِي أُصَلِّي ... ( رواه البخاري
)
Artinya: Shalatlah
kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat.(HR. Bukhari).
2.
Bayan Taqrir; hadits
yang berfungsi untuk memperkokoh pernyataan didalam Al Qur`an, seperti
keterangan Rasul saw tentang kewajiban shalat, puasa, zakat, dan haji,
sebagaimana hadits Nabi:
بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى
خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ
اللهِ , وَإِقَامِ الصَّلاَةِ , وإيْتَاءِ الزَّكَاةِ , وَصَوْمِ رَمَضَانَ ,
وَحِـجِّ اْلبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً ( رواه البخاري )
Artinya: Dibagun Islam atas lima [fondasi] yaitu kesaksian bahwa tiada tuhan
selain Allah dan bahwa Muhammad adalah
Rasulullah, mendirikan shalat, membayarkan
zakat, berpuasa bulan ramadhan dan mengerjakan haji bagi yang telah mampu.(HR.
Bukhari).
3. Bayan Tasyri`; menetapkan hukum yang tidak ditetapkan di dalam Al Qur`an, seperti
keharaman menikahi seorang wanita bersama bibinya secara bersamaan, Sabda Nabi:
لاَ تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ
عَلَى عَمَّتِهَا وَلاَ عَلَى خَالَتِهَا وَلاَابْنَةِ أُخْتِهَا وَلاَبْنَةِ
أَخِيْهَا ( رواه البخاري و مسلم )
Artinya: Tidak
boleh dinikahi seorang perempuan
sekaligus dengan bibinya (saudara ayah), tidak
dengan bibi (saudara ibu) dan
tidak dengananak perempuan saudara perempuan atau anak perempuan sasudara laki-laki.(HR.Bukhari-Muslim).
(Yuslem 2003: 70-75).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar